Friday 30 November 2012

Kisah Ali Bin Abi Thalib 3


Ali bin Abi Thalib

Pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyatakan bahwa dirinya diibaratkan sebagai kota ilmu, sementara Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya ilmu. Mendengar pernyataan yang demikian, sekelompok kaum Khawarij tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya, apa benar Ali bin Abi Thalib cukup pandai sehingga ia mendapat julukan "gerbang ilmu" dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Berkumpullah sepuluh orang dari kaum Khawarij. Kemudian mereka bermusyawarah untuk menguji kebenaran pernyataan Rasulullah tersebut. Seorang di antara mereka berkata, "Mari sekarang kita tanyakan pada Ali tentang suatu masalah saja. Bagaimana jawaban Ali tentang masalah itu. Kita bisa menilai seberapa jauh kepandaiannya. Bagaimana? Apakah kalian setuju?" "Setuju!" jawab mereka serentak.
"Tetapi sebaiknya kita bertanya secara bergiliran saja", saran yang lain. "Dengan begitu kita dapat mencari kelemahan Ali. Namun bila jawaban Ali nanti selalu berbeda-beda, barulah kita percaya bahwa memang Ali adalah orang yang cerdas."

"Baik juga saranmu itu. Mari kita laksanakan!" sahut yang lainnya. Hari yang telah ditentukan telah tiba. Orang pertama datang menemui Ali lantas bertanya, "Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta""Tentu saja lebih utama ilmu," jawab Ali tegas.
"Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir'aun, Namrud dan lain-lainnya," Ali menerangkan. Setelah mendengan jawaban Ali yang demikian, orang itu kemudian mohon diri. Tak lama kemudian datang orang kedua dan bertanya kepada Ali dengan pertanyaan yang sama. "Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?" "Lebih utama ilmu dibanding harta," jawab Ali.
"Mengapa?" "Karena ilmu akan menjaga dirimu, sementara harta malah sebaliknya, engkau harus menjaganya. Orang kedua itu pun pergi setelah mendengar jawaban Ali seperti itu. Orang ketiga pun datang menyusul dan bertanya seperti orang sebelumnya.
"Bagaimana pendapat tuan bila ilmu dibandingkan dengan harta?"
Ali kemudian menjawab bahwa, "Harta lebih rendah dibandingkan dengan ilmu?"
"Mengapa bisa demikian tuan?" tanya orang itu penasaran.
"Sebab orang yang mempunyai banyak harta akan mempunyai banyak musuh. Sedangkan orang yang kaya ilmu akan banyak orang yang menyayanginya dan hormat kepadanya."

Setelah orang itu pergi, tak lama kemudian orang keempat pun datang dan menanyakan permasalahan yang sama. Setelah mendengar pertanyaan yang diajukan oleh orang itu, Ali pun kemudian menjawab, "Ya, jelas-jelas lebih utama ilmu."
"Apa yang menyebabkan demikian?" tanya orang itu mendesak. "Karena bila engkau pergunakan harta," jawab Ali, "jelas-jelas harta akan semakin berkurang. Namun bila ilmu yang engkau pergunakan, maka akan semakin bertambah banyak."

Orang kelima kemudian datang setelah kepergian orang keempat dari hadapan Ali. Ketika menjawab pertanyaan orang ini, Ali pun menerangkan, "Jika pemilik harta ada yang menyebutnya pelit, sedangkan pemilik ilmu akan dihargai dan disegani."
Orang keenam lalu menjumpai Ali dengan pertanyaan yang sama pula. Namun tetap saja Ali mengemukakan alasan yang berbeda. Jawaban Ali tersebut ialah, "Harta akan selalu dijaga dari kejahatan, sedangkan ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, lagi pula ilmu akan menjagamu."
Dengan pertanyaan yang sama orang ketujuh datang kepada Ali. Pertanyaan itu kemudian dijawab Ali, "Pemilik ilmu akan diberi syafa'at oleh Allah Subhaanahu wa Ta'ala di hari kiamat nanti, sementara pemilik harta akan dihisab oleh Allah kelak."
Kemudian kesepuluh orang itu berkumpul lagi. Mereka yang sudah bertanya kepada Ali mengutarakan jawaban yang diberikan Ali. Mereka tak menduga setelah mendengar setiap jawaban, ternyata alasan yang diberikan Ali selalu berbeda. Sekarang tinggal tiga orang yang belum melaksanakan tugasnya. Mereka yakin bahwa tiga orang itu akan bisa mencari celah kelemahan Ali. Sebab ketiga orang itu dianggap yang paling pandai di antara mereka.
Orang kedelapan menghadap Ali lantas bertanya, "Antara ilmu dan harta, manakah yang lebih utama wahai Ali.?"Tentunya lebih utama dan lebih penting ilmu," jawab Ali.
"Kenapa begitu?" tanyanya lagi. "Dalam waktu yang lama," kata Ali menerangkan, "harta akan habis, sedangkan ilmu malah sebaliknya, ilmu akan abadi."
Orang kesembilan datang dengan pertanyaan tersebut. "Seseorang yang banyak harta", jawab Ali pada orang ini, "akan dijunjung tinggi hanya karena hartanya. Sedangkan orang yang kaya ilmu dianggap intelektual.
Sampailah giliran orang terakhir. Ia pun bertanya pada Ali hal yang sama. Ali menjawab, "Harta akan membuatmu tidak tenang dengan kata lain akan mengeraskan hatimu. Tetapi, ilmu sebaliknya, akan menyinari hatimu hingga hatimu akan menjadi terang dan tentram karenanya."

Ali pun kemudian menyadari bahwa dirinya telah diuji oleh orang-orang itu. Sehingga dia berkata, "Andaikata engkau datangkan semua orang untuk bertanya, insya Allah akan aku jawab dengan jawaban yang berbeda-beda pula, selagi aku masih hidup."

Kesepuluh orang itu akhirnya menyerah. Mereka percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di atas adalah benar adanya. Dan ali memang pantas mendapat julukan "gerbang ilmu". Sedang mengenai diri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sudah tidak perlu diragukan lagi.

Kisah Ali Bin Abi Thalib


Ali Bin Abi Thalib

Nama beliau adalah Ali bin Abi Thalib. Karena kedermawanan dan sifat pemurahnya, beliau dipanggil dengan gelar "Abu Turab:, yang berarti "Pak Tanah", sebagaimana sifat tanah yang pemurah terhadap mahluk-mahluk Allah. Beliau senang jika orang memanggil dengan gelar ini. Hali ini seperti Rasulullah SAW yang suka memanggila para sahabatnya dengan panggilan yang menyenangkan, seperti; Abdulah bin Ustman bin Abi quhafah digelari denagn Abu Bakar; (ornag yang mendahului dalam kebenaran ) karena beliau orang yang pertama kali membenarkan Isra Mi;raj Nabi SAW, Abdhu Syams digelari dengan Abu Hurairah (orang yang senang memelihara Kucing), karena memang beliau senang memelihara kucing, dll.

Ali bin Abi Thalib lahir di Makkah, tiga puluh dua tahun setelah lahirnya Nabi Muhammad SAW. suku beliau adalah Bani Hasyim. beliau adalah saudara sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW. Fatimah Az-Zahra, isteri Ali bin Thalib, adalah anak kandung Rasulullah SAW.

Ali bin Thalib masuk Islam pada masa masih anak-anak. beliau orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. Beliau tidak pernah bersujud kepada berhala Sejak kecilnya beliau banyak bergaul dengan Nabi SAW kaum muslimin mendoakan beliau dengan karramallahu wajhan yang berarti semoga Allah memuliakan wajahnya, berbeda dengan doa mereka untuk sahabat Rasulullah SAW yang lainya dengan radhiyallahu anhu. Ali bin Abi Thalib adalah :
  1. Seorang yang 'Alim (luas pengetahuanya), sebagaimana Rasullulah SAW bersabda: "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya."
  2. Ahli Hukum
  3. Ahli Pidato
  4. Seorang yang fasih dan lancar pembicaraanya
  5. Seorang yang gagah berani
  6. Seorang yang Pemurah, rendah hati, jujur dan qana'ah
Meskipun Usianya masih muda, beliau di utus oleh Nabi ke negeri Yaman. Kemudian pernah pula Ali diberi tanggung jawab oleh Nabi SAW untuk menjabat sebagai Walikota Madinah, yaitu ketika Nabi SAW pergi ke perang Tabuk.


Kekhalifahan dan Wafatnya

Semenjak terbunuhnya khalifah ketiga, Ustman bin Affan, mulailah timbul diantara kaum Muslimin rasa kesukuan mereka sehingga persatuan kaum Muslimin mulai pudar.
Kota Madinah sebagai pusat Pemerintahan Islam menjadi kurang aman, karena masih dikuasi oleh kaum pemberontak yang membunuh Ustman bin Affan. Maka para sahabat bermusyawarah untuk mengangkat dan menentukan khalifah setelah Ustman. Akhirnya para sahabat sepakat mengangakat Ali bin Thalib, walaupun Ali sendiri keberatan untuk menerima kekhalifahan ini. Peristiwa ini terjadi pada tahun 35H.

Pengangakatan Ali bin Thalib menjadi khalifah ini menimbulkan reaksi keras dari gubernur-gubernur daerah yang tidak menerima kekhalifahan Ali dan berambisi untuk menjadi khalifah (Pimpinan kaum Muslimin). mereka menuduh Ali sebagai dalang pembunuhan atas Ustman bin Affan. Gubernur yang menentang itu adalah Mu;awiyah, dari Syam, Amr bin Ash dari Mesir, Thalhah dan Zubair bin Awwam dari Mekah dan beberapa daerah lain, seperti Syiria, Damaksus dll. mereka bersatu untuk menentang Ali bin Thalib, sehingga pemimpin di Madinah sibuk memikirkan untuk memadamkan pemberontak ini.

Pada tahap pertama, Ali bin Thalib mengambil langkah jalan damai. namun jalan damai tidak membawa hasil, maka Ali bin Thalib mengambil lngkah dengan melawan para lawan Politiknya, di antaranya yang dipimpin oleh Siti A;isyah (istri Rasulullah SAW) Karena hasutan dari Thalhah dan Zubair bin awwam. Peperangan ini dinamakan Perang Jamal (perang onta) karena Siti 'Aisyah mengendarai onta pada yahun 36 H. Peperangan ini dimenangkan oleh pihak Ali, dan 'Aisyah dipulangkan dengan hormat ke Makkah.
Setelah pemberontak ini dapat dipadamkan, Ali bin Thalib memerangi Mu'awiyah (di syam) yang dapat menghimpun daerah yang sama-sama memberontak, diantaranya Amr bin Ash dari Mesir. Perperangan ini dapat dimenangkan oleh Ali bin Abi Thalib, tetapi karena kelihaian Mu'awiyah dan Amr bin Ash yang ahli Politik, Mu'awiyah mengangkat Al-Qur'an untuk mengajak damai. Ali menyetujui perdamaian ini karena beliau mengharapkan perdamaian dan kedamaian.

Maka terjadilah tahkim (arbitrase). Pihak Mu'awiyah mendelegasikan Amr bin Ash (ahli Politik) sedangkan dari pihak Ali mendelegasikan Abu Musa Al-Asy'ari (seorang yang jujur). Setelah bermusyawarah, mereka sepakat untuk menurunkan kedua pemimpin mereka (Ali dan Muawiyah), lalu dipilih secara aklamasi.

Sebagai orang yang dituakan, Abu Musa Al-Asy'ary dipersilahkan untuk menyatakan penurunan pemimpinnya (ali) dan kursi kekhalifahan. Setelah itu Amr bin Ash maju untuk menyatakan menurunan Muawiyah, akan tetapi dengan lihainya ia menyatakan,"Karena delegasi Ali sudah menyatakan pengunduranannya dan kursi kekhalifahan kosong , maka dengan demikian Muawiyahlah yang patut untuk menduduki kekhalifahan ini." Dengan demikian Pen tahkim an ini dimenangkan oleh pihak Mu'awiyah atas kelihaian Amr bin Ash.

Keputusan yang tidak adil ini, menimbulkan ketidakpuasan di pasukan Ali bin Thalib, maka mereka terpecah menjadi beberapa kelompok. Ada kelompok yang yang tetap mendukung dan menggagunkan bahkan yang mendewakan Ali dan ada kelompok yang menolak Kekhalifahan. kelompok yang kedua ini memisahkan diri dari kedua pihak yang bertikai, dan selanjutnya mereka dinamakan Khawarij. (tiga tokoh dari kelompok), sepakat untuk membunuh tiga tokoh dalam pertikaian ini (Mu;awiyah, Amr bin Ash dan Ali bin Thalib).

Abdurahman bin Muljam ditugasi untuk membunuh Ali bin Thalib, Amr bin Abi Bakar ditugasi untuk membunuh Muawiyah, dan Amir bin Bakar ditugasi untuk membunuh Amr bin Ash. Mereka gagal membunuh tokoh-tokoh ini, kecuali Abdurahman bin Muljam. ia dapat membunuh Ali ketika Ali berangkat ke Masjid untuk Shalat shubuh. Beliau wafat pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H dalam usia 63 tahun setelah menjabat sebagai khalifah selama 5 tahun.
Demikianlah riwayat singkat hidup Ali bin Abi Thalib.

karramallahu wajhah

Thursday 29 November 2012

3 Parts Of The Paragraph

3 PARTS OF THE PARAGRAPH

A.    TOPIC SENTENCE
The topic sentence is a prescriptive grammatical term to describe the sentence in an expository paragraph which summarizes the main idea of that paragraph.It is usually the first sentence in a paragraph. The topic sentence acts as a kind of summary, and offers the reader an insightful view of the writer’s main ideas for the following paragraph.More than just being a mere summary, however, a topic sentence often provides a claim or an insight directly or indirectly related to the thesis. It adds cohesion to a paper and helps organize ideas both within the paragraph and the whole body of work at large.
Its use is considered standard in the American educational system and most venues of writing mainly because it increases reading accessibility.
A topic sentence (also known as a focus sentence in some cases) encapsulates or organizes an entire paragraph. Although topic sentences may appear anywhere in a paragraph, in academic essays they often appear at the beginning.

B.     SUPPORTING SENTENCE
      The supporting sentence is the developing part which improves major ideas. While writing supporting sentence, controlling idea must be fully explained, discussed and exemplified. 
Example:
      Nature has a perfect system for recycling water. That is, water is used again and again. It falls as rain. Then it goes one of the three places, it may seep slowly into the thick soil as it soaks through into the natural reservoirs quickly. It might run off into streams to rivers to the oceans. In short, the chain of changes goes on and on systematically.   

C.     CONCLUDING SENTENCE
    Generally, a concluding sentence is a restatement of the topic sentence, it gives the same information as the topic sentence but it is expressed in a different way. While writing concluding sentence, we can use adverbs such as “all in all, consequently, in conclusion, in short, in summary”. 

Example: 
      My special treasure is a picture of my mother on her fifteenth birthday. This picture is always in my house when I was growing up. Years later when I got married and moved to Montreal, my mother gave it to me so that I would always remember her. Now, it sits on my table next to my bed. I look at it and, imagine my mother’s life on that day. I think she was excited because her eyes are shining with happiness. Her smile is shy as if she were thinking about a secret. She is standing next to rose bush, and the roses are taller than she is. She is wearing a beautiful white lace dress and black shoes. Her hair is long and curly. She looks lovely in this peaceful place, and I feel calm when I gaze into her eyes at the end of my busy day. This picture of my mother is my most valuable possession.

D.    WRITING PRACTICE
The writing on red Ravine evolved from our practice. If you want to be a writer, you have to write. If you want to write, you have to practice.
Simple. Yet, not easy.
Writing Practice is based on a set of six rules. We learned about Writing Practice by reading Natalie Goldberg’s Writing Down the Bones. Then we signed up for her workshops and learned more.
Natalie created Writing Practice rules based on years of her own practice. Each of us has taken those rules and used them to make the practice our own. We are profoundly grateful for what Natalie has handed down to us through her books and teachings.
You are encouraged to join us in the practice of writing. Grab one of our Writing Topics. Take a word or phrase that holds juice for you. Read our Writing Practices. Give us Recall. Practice creates structure and grounds your writing.
How Writing Practice Works
Follow these six rules as you write:
·         Keep your hand moving. (Don’t pause to reread the line you have just written. That’s stalling and trying to get control of what you’re saying. Don’t stop until the time is up.)
·         Don’t cross out. (That is editing as you write. Even if you write something you didn’t mean to write, leave it. Don’t backspace.)
·         Don’t worry about spelling, punctuation, grammar. (Don’t even care about staying within the margins and lines on the page.)
·         Lose control.
·         Don’t think. Don’t get logical.
·         Go for the jugular. (If something comes up in your writing that is scary or naked, dive right into it. It probably has lots of energy.)


Aspek Gramatical Bahasa


Aspek gramatikal Bahasa

Aspek adalah kategori gramatikal bersama dengan tegang dan suasana hati. Ini adalah properti formal bahasa yang berbeda dari satu bahasa ke bahasa lain dengan cara bahasa membedakan sejumlah besar aspek formal, sementara yang lain membedakan tidak sama sekali. Bahkan bahasa yang tidak menandai aspek formal, bagaimanapun, dapat menyampaikan perbedaan tersebut dengan menggunakan adverbia, konstruksi verba serial atau cara lain. Hal ini jelas bahwa tidak semua bahasa memiliki infleksi atau kata-kata khusus untuk menandai aspek bahasa, tetapi kebanyakan dapat mengungkapkan makna yang tertanam dalam kategori aspectual.

1. Gagasan aspek
Ini adalah pandangan yang berbeda pada aspek tata bahasa yang berbeda dengan, di antaranya, misalnya, adalah Hartmann dan pandangan Strok, yang mendefinisikan aspek sebagai'' kategori gramatikal verba ditandai dengan awalan, akhiran atau perubahan vokal internal yang menunjukkan tidak begitu banyak lokasi di tegang tapi durasi dan jenis tindakan diungkapkan.
Comrie menyatakan bahwa aspek'' berbagai cara melihat consistuency sementara internal dari sebuah situasi. '' Sementara'' smith memiliki tampilan yang menarik pada aspek dalam'' nya kamera-metafora'', ia menyebutkan bahwa'' fungsi sudut pandang aspectual seperti lensa kamera, sehingga objek vible ke penerima. Situasi adalah obyek yang sudut pandang lensa dilatih.
Quirk et al. Dan Greenbaum dan kekhasan aspek tampilan sebagai'' kategori gramatikal yang mencerminkan cara di mana verba dianggap atau berpengalaman terhadap waktu.Sementara gramely dan patzold menjelaskan aspek yang tidak peduli dengan berhubungan saat situasi untuk setiap titik waktu lainnya, melainkan dengan consistuency sementara internal situasi.
Richards et al. Mengidentifikasi aspek sebagai kategori gramatikal yang berkaitan dengan bagaimana acara dijelaskan oleh kata kerja dipandang seperti itu berlangsung, kebiasaan, berulang, sesaat, dll Dia juga menyebutkan bahwa aspek dapat diindikasikan oleh refixes, suffixer atau kategori lainnya dari suatu kata kerja.
Definisi di atas menekankan hubungan antara aspek dan durasi tindakan dilambangkan oleh kata kerja. Di antara semua definisi, definisi oleh Comrie adalah yang paling komprehensif. Ini menggambarkan perbedaan yang jelas antara 'aspek dan tegang'. Satu dapat menyadari perbedaan antara waktu situasi internal (aspek) dan situasi eksternal-waktu (tegang). Dari sini dapat disimpulkan bahwa aspek mengacu pada consistuency sementara internal suatu peristiwa atau cara di mana tindakan dari kata kerja didistribusikan melalui kontinum ruang-waktu.

2. Gagasan waktu, aspek tegang

Hal ini dapat melihat bahwa 'aspek' tidak terjadi sendirian tapi selalu terjadi dengan 'tegang'. Mereka berhubungan terjadinya dijelaskan oleh kata kerja ke waktu, masa lalu, sekarang, atau. Aspek adalah konsep yang sulit untuk dipahami karena cenderung conflate dengan konsep tegang.
The difference utama antara tegang dan aspek adalah bahwa mantan yang bersangkutan dengan situasi yang berkaitan ke titik waktu, yaitu, situasi eksternal waktu. Sementara surat itu berkaitan dengan consistuency sementara internal situasi, yaitu situasi internal waktu.
Perlu menyebutkan waktu itu mengacu pada kemungkinan untuk berhubungan situasi ke waktu dalam membahas kontur sementara internal situasi, misalnya, dalam membahas apakah mungkin untuk diwakili sebagai titik atau sebagai peregangan pada garis waktu. Kontur sementara internal situasi mengacu pada dasar konseptual untuk gagasan aspek yang menunjukkan grammaticalisation ekspresi consituency sementara internal. Dengan demikian, perbedaan antara
(1) a. John bernyanyi
b. john adalah singging
dalam bahasa Inggris merupakan salah satu yang membedakan tegang lokasi sebelum saat ini dan lokasi, termasuk saat ini, sedangkan perbedaan antara:
(2) a. Yohanes singging
b. john bernyanyi
merupakan salah satu aspek karena kalimat keduanya dalam bentuk lampau, sementara mereka menunjukkan berbeda asf cts (2a) adalah dalam aspek progresif, hal itu menunjukkan non-penyelesaian singging sementara (2b) adalah dalam aspek perfrective yang menentukan penyelesaian dari tindakan.
Tegang dan aspek adalah dua elemen yang saling terkait yang tidak dapat dipelajari secara terpisah. Dahl regasd tegang sebagai kategori deictic yang berhubungan poin waktu saat berbicara, sementara aspek adalah sebagai non-deictic kategori, yaitu, di titik waktu berkaitan dengan momen acara.

3. Aspek tata bahasa dalam bahasa Inggris
Aspek gramatika diwakili berbeda dalam bahasa yang berbeda. Misalnya, dalam beberapa bahasa, hal itu diwujudkan dengan awalan, akhiran atau kategori lain dari kata kerja. Ada pandangan yang berbeda mengenai jumlah jenis aspek gramatikal dalam bahasa Inggris. Beberapa ahli tata bahasa membedakan dua jenis utama aspek, misalnya, Comrie mengklasifikasikan aspek gramatikal menjadi 2 tipe utama: perfektif dan tidak sempurna: mantan menunjukkan situasi durasi pendek, sementara surat itu menunjukkan situasi durasi yang panjang. Sementara yang lain menarik perbedaan antara empat jenis aspek gramatikal, yaitu: aspek progessive sederhana, sempurna, progresif dan sempurna. Misalnya, celce-murcia dan larsen-preman membedakan empat jenis aspek gramatikal dalam bahasa Inggris:

A. Aspek Sederhana: mengacu pada peristiwa yang dipandang sebagai keutuhan lengkap
(3) a. Natalia membantu ibunya
b. Natalia membantu ibunya
B. Aspek Sempurna: makna inti dari jenis aspek adalah'''' sebelumnya yang digunakan dalam kaitannya dengan beberapa titik lainnya dalam waktu, misalnya:

(4) a. Natalia telah membantu ibunya
b. Natalia telah membantu ibunya ketika tamu tiba.
C. Aspek Progresif: makna inti dari jenis aspek yang tidak sempurna yang mewakili suatu peristiwa sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk menjadi imcomplete atau entah bagaimana terbatas.

(5) a. Natalia membantu ibunya
b. natalia sedang membantu ibunya
Aspek D. progresif Sempurna: istilah menunjukkan bahwa aspek ini menggabungkan rasa dari 'sebelum' dari sempurna dengan makna 'ketidaklengkapan' melekat dalam aspek progessive.

(6) a. Natalia telah membantu ibunya selama 2 jam
b. Natalia telah membantu ibunya tahun itu.
Hal ini diperlukan untuk menyebutkan bahwa masing-masing pasangan adalah identik dalam aspek tetapi berbeda dalam tegang.
Dalam bahasa inggris, 2 jenis utama dari aspek dapat terwujud: ditandai dan ditandai. Ada 3 aspek gramatikal ditandai dalam bahasa Inggris yang menunjukkan mereka aspek yang diwujudkan dengan morfem infleksional yang ditentukan oleh aspek progresif sempurna dan progresif dan sempurna, misalnya:

(7) a. Dia bermain dengan baik
b. Dia telah bermain dengan baik

Makalah Manajemen Pendidikan


PEMBAHASAN


A.       Pengertian Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan, penelitian keterampilan dan keahlian.  yaitu dalam hal pendidikan intelektual, spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.[1]

Tugas dan fungsi utama lembaga pendidikan adalah mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan menilai penjamin mutu (Quality Assurance) dan peningkatan kualitas (Quality Improvement) proses pendidikan di UMK.

Secara rinci tugas lembaga pendidikan adalah :
1.      Merencanakan program penjamin mutu dan peningkatan kualitas proses pendidikan di UMK dalam aspek kurikulum, sumber daya manusia, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar.
2.      Menilai dan memantau pelaksanaan penjamin mutu dan peningaktan kualitas aspek kurikulum, sumber daya manusia, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar.
3.      Mengkoordinasi pelaksanaan penjamin mutu dan peningkatan kualitas proses pendidikan di UMK dalam aspek kurikulum, sumber daya manusia, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar di UMK.
4.      Melaksanakan pelatihan kepada sumber daya manusia dalam rangka penjamin mutu dan peningkatan kualitas proses pendidikan di UMK.
5.      Mengadministrasikan, menghimpun dan menginformasikan aspek-aspek penjamin mutu dan peningkatan kualitas proses pendidikan di UMK.





B.       Fungsi dan Peranan Lembaga Pendidikan

a.           Pada zaman globalisasi sekarang ini banyak orang yang menganggap bahwa pendidikan itu adalah suatu hal yang sangat penting. Melalui pendidikan yang di miliki oleh seseorang, ia dapat memperoleh hal positif dalam proses mengembangkan kehidupannya kearah yang lebih baik. Oleh karena itulah banyak pula hal positif yang di peroleh dalam berbagai bidang dengan adanya suatu lembaga pendidikan. Di antaranya adalah sebagai berikut :

b.        Bidang Ekonomi : Dengan adanya Lembaga pendidikan maka individu dapat melakukan suatu perbaikan ekonomi kehidupannya dan tentunya bermanfaat untuk keluarganya dan masyarakat. Melalui pendidikan seseorang dapat memperbaiki kehidupannya dari aspek financial atau pendapatan yang di terima sesuai dengan tingkat strata yang ia miliki.

c.          Bidang Sosial : Pentingnya lembaga pendidikan dalam bidang ini adalah dapat mengahasilkan output yang memiliki tingkat intelektual yang baik setidaknya dapat mengontribusikan dirinya kepada masyarakat, menjaga hubungan yang baik antar manusia, dan ikut berperan dalam peradaban masyarakat dengan mengembangkan potensi yang ada.

d.       Bidang Politik : Seorang yang berpendidikan tentu paham dengan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara yang baik, melalui berbagai upaya yang dilakukan demi meningkatkan martabat bangsa dan Negara. Lalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik untuk menjalankan suatu negara yang demokratis dan berupaya untuk mengambil peran yang penting di dalamnya.

e.       Bidang Kultur : Dengan adanya lembaga pendidikan setidaknya dapat menjaga nilai-nilai baik di masyarakat dan dapat mengembangkan potensi atau nilai-nilai itu untuk membentuk suatu peradaban kearah yang lebih baik.

f.       Bidang Pendidikan : Pendidikan merupakan proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya, lalu mampu mengembangkannya dan setidaknya dapat memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat dalam bidang tertentu. Transformasi ini maksudnya adalah pendidikan dapat membuat seseorang dapat hidup dengan ilmu yang ia miliki. Karena dengan ilmu kita harus dapat memiliki nilai guna dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun keadaanya.
g.      Bidang Spiritual : Melalui ilmu yang kita miliki, kita dapat terus memahami hakikat kemanusiaan dan melihat kesempurnaan Sang Pencipta. Semakin tinggi pendidikan kita seharusnya membuat kita semakin maju dan merunduk.

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya.

1. Lembaga Pendidikan Keluarga
Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan. Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.
a. Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga

1.      Pengalaman Pertama Masa Kanak-Kanak

Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.

2.  Menjamin Kehidupan Emosional Anak
3 hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah :
                                          1.Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan menuruti kemauannya, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.
                                          2. Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku kita.
                                          3. Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.



3.      Menanamkan Dasar Pendidikan Moral

Seperti pepatah “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.

4.  Memberikan Dasar Pendidikan Sosial
Keluarga merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.

5.  Peletakkan Dasar-dasar Keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.

2. Lembaga Pendidikan Sekolah

Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya, maka dipercayakanlah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal. Sekolah menjadi produsen penghasil individu yang berkemampuan secara intelektual dan skill.

1. Fungsi Lembaga Sekolah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran
c. Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e.  Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
f.  Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.

2. Peranan Lembaga Sekolah

a. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
b.  Tempat anak didik belajar mentaati peraturan sekolah.

3. Tanggung Jawab Sekolah
1.    Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.
2.    Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan.
3.    Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profesional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan jabatannya.

3.    Lembaga Pendidikan Masyarakat

Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, karena membantu pengadaan sarana dan prasarana dan menyediakan lapangan kerja. Partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
2.    Peserta umumnya mereka yang tidak bersekolah atau drop out
3.    Tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek
4.    Peserta tidak perlu homogen
5.    Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
6.    Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
7.    Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan

C. Bentuk-Bentuk Lembaga Pendidikan

1. Lembaga pendidikan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak-anak mendapatkan bimbingan dan paling banyak memperoleh pendidikan

2. Lembaga pendidikan sekolah
Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah adalah pendidikan yang diperoleh secara teratur, sisitematis, bertingkat dan dengan mengikuti syaraf yang jelas.

3. Lembaga pendidikan di masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial dengan tata kehidupan sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri.
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Pendidikan diselenggarakan diluar sekolah
b. Peserta didik perlu homogen
c. Ada waktu belajar dan metode normal, serta evaluasi yang sisitematis
d. Isi pendidikan bersifat prakti dan khusus



Lailahaillallah.. Muhammadurrasulullah..

Lailahaillallah.. Muhammadurrasulullah..

SLIDER WIDGET