Thursday 29 November 2012

Makalah pembelajaran Individual


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Peningkatan kualitas sumber daya manusia diIndonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperanaktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik. Proses pengajaranakan lebih hidup dan menjalin kerja sama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan para digmalama harus diubah dengan para digmabaru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajarakan dapat meningkatkan kerja sama diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik.

 Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik di tuntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harusdi siapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.
Berdasarkan pandangan di atas , maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penedekatan yang tepat .Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar.

B.     Tujuan dari makalah ini yaitu mendeskripsikan konsep dasar Teaching individual.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN TEACHING INDIVIDUAL
Teaching Individual adalah pembelajaran yang memetik beratkan bantuan dan bimbingan kepada masing2 individu. Bantuan dan bimbingan belajar kepada individu juga ditemukan pada klasikal tetapi prinsipnya berbeda. Pada pembelajaran individual , pembelajaran memberi bantuan kepada masing2 pribadi. Sedangkan pada pembelajaran klasikal , pembelajaran memberi bantuan individual secara umum.

Ciri- ciri yang menonjol pada pembelajaran individual dapat di tinjau dari segi
1.      Tujuan pembelajaran
2.      Pembelajaran sebagai  subyek yang belajar
3.      Pembelajar sebagai fasilator
4.      Program pembebelajaran
5.      Orientasi dan tekanan utama dalam pelaksanaan pembelajaran

Tujuan pembelajaran individual  adalah sebagai beikut :
a.       Pemberian kesempatan dan keleluasaan pembelajar untuk belajar berdasarkan kemampuan sendiri . dalam pembelajaran pembelajar menggunakan ukuran-ukuran kemampuan rata-rata kelas. Dalam pembelajaran individual  awal pelajaran adalah kemampuan tiap individual , sedangkan pada pembelajaran klasikal awal pelajaran berdasarkan rata-rata kelas . pembelajaran menyesuaikan diri dengan kemampuan rata-rata kelas.
b.      Pengembangan tiap individusecara optimal . tiap individu memiliuki paket pembelajaran sendriri-sendiri. Yang sesuai dengan tingkat belajarnya sesuai individual juga.

Posisi  pelajar dalam pembelajaran individual adalah :
a.       Posisi pelajar bersifat sentral
b.      Keleluasan belajar berdasarkan kemampuan sendiri
c.       Kebebasan menggunakan waktu belajar
d.      Keleluasaan dalam mengontrol , kegiatan, kecepatan, daN itensitas belajar dalam rangka mencapai tujuan
e.       Pelajar dapat menyusun program belajar dan melakukan penilaian atas hasil belajar sendiri

Posisi belajar dalam pembelajaran individual  adalah :
a.       Perencanaan kegiatan belajar
b.      Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
c.       Penciptaan kegiatan pembuka antara pembelajar dengan pelajar
d.      Fasilitas mempermudah belajar.

peranan pembelajar
1. dalam perencanaan kegiatan belajar adalah :
·         membantu merencanakan kegitan belajar pebelajar, dengan musyawarah pembelajar membantu pebelajar menetapkan tujuan belajar.
·         membicarakan pelaksanaan belajar, mengemukakan kriteria keberhasilan belajar, menentukan waktu dan kondisi belajar
·         berperab sebagai penasehatatau pembimbing
·         membantu pebelajar dalam penilaiaanhasil belajar dan kemajuan sendiri.
2. dalam pengorganasasian gegiatan belajar adalah:
·         memberikan orientasi umum sehubungan dengan dengan belajar topik tertentu
·         membuat variasi kegiatan belajar agar tidak terjadi kebosanan
·         mengkoordinasiakankegiatan dengan memperhatiakan kemajuan, materi, media, dan sumber.
·         membagi perhatian pada sejumlah pebelajar menurut tugas dan kebutuhan pebelajarmemberikan baliakn pada setiap pebelajar
·         mengakhiri kegiatan belajar suatu unjuk hasil belajr berupa laporan atau pameran hasil kerja.

pebelajar sebagai falisator:
tujaun dakah mempermudah proses belajar. cara yang dilakukan antara lain :
1.      membimbing belajar
2.      penyediaan sumber belajar
3.      memberi pnguatan belajar
4.      menjadi teman dalam menngevaluasi pelaksaan dan hasil belajar
5.      memberi kesempatan pebelajar untuk memperbaiki diri

Program pembelajaran individual  adalah :
Dapat di laksanakan secara efektif jika mempertimbangkan syarat-sayarat berikut
a.       Di sesuaikan dengan kebutuhan dengan kemAmpuan belajar
b.      Tujuan pembelajaran di buat dan dimengerti  pelajar
c.       Prosedur dan cara kerja di mengerti oleh pelajar
d.      Kriteria keberhasilan di mengerti oleh pelajar
Program pembelajaran individual merupakan usaha memperbaiki kelemahan pembelajaran klasikal
1.      Dari segi pelajar , program pembelajaran individual lebih efektif , sebab sesuai dengan program sendiri.
2.      Dari segi pembelajar, program pembelajaran individual yang di kaitkan dengan jumlah pembelajar tampak tampak kurang efesien, sebab jumlah 40-an memerlukan perhatian besar bagi pembelajaran , hal ini merupakan tugas yang melelahkan.

KESIMPULAN
Programpembelajaranindividualmerupakanusahamemperbaikikelemahanpengajaranklasikal.Darisegikebutuhanpebelajar,programpembelajaranindividuallebihefektif,sebabsiswabelajarsesuaidenganprogramnyasendiri.Darisegiguru,yangterkaitdenganjumlahpebelajar,tampnkkurangefisien.Jumlahsiswasebesarempatpuluhorangmemintaperhatianbesarpadaguru,danhalituakanmelelahkanguru.
Darisegiusiaperkembanganpebelajar,makaprogrampembelajaranindividualcocokbagisiswaSLTPkeatas.Halinidisebabkanoleh:
(i)umumnyasiswasudahdapatmembacadenganbaik,
(ii)siswamudahmemahamipetunjukatauperintahdenganbaik
,(iii)siswadapatbekerjamandiridanbekerjasamadenganbaik.
Dari segi bidang studi, maka tidak semua bidang studi cocok untuk diprogramkan secara individual. Bidang studi yang dapat diprogramkan secara individual adalah pengajaran bahasa, matematika, IPA, dan IPS bagi bahan ajaran tertentu.
Bagi bidang studi musik, kesenian, dan olahraga yang bersifat perorangan, juga cocok untuk program pembelajaran individual.

Program pembelajaranindividualdapatdilaksanakansecaraefektif,bilamempertimbangkanhal-halberikut:
(i)disesuaikandengankebutuhandankemampuansiswa.
(ii)tujuanpembelajarandibuatdandimengertiolehsiswa,
(iii)prosedurdancarakerjadimengertiolehsiswa
(iv)kriteriakeberhasilandimengertiolehsiswa
(v)keterlibatangurudalamevaluasidi mengerti siswa



1 comment:

Semoga Bermanfaat bagi pembaca sekalia.. .

Lailahaillallah.. Muhammadurrasulullah..

Lailahaillallah.. Muhammadurrasulullah..

SLIDER WIDGET