Thursday 29 November 2012

Makalah Reinforcement Skill



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Secara psikologis setiap orang membutuhkan penghargaan terhadap sesuatu usaha yang telah dilakukannya. Melalui penghargaan yang diperolehnya, seseorang akan merasakan bahwa hasil perbuatannya dihargai, mendapatkan tempat dan oleh karenanya akan menjadi pemacu untuk berusaha meningkatkan prestasi atau berbuat yang lebih baik dalam melaksanakan tugasnya.
Penghargaan yang diberikan terhadap seseorang yang telah menunjukkan perbuatan baik,  tidak selalu harus dalam bentuk materi, akan tetapi bisa dilakukan dalam bentuk-bentuk lain seperti memberikan pujian dengan ucapan misalnya: terima kasih, bagus, sikapmu sangat baik, pakaianmu rapih atau kata-kata lain yang sejenis, dimana seseorang yang mendapat pujian atau penghargaan tersebut merasa dihargai.
Ada beberapa pendapat tentang pengertian keterampilan memberi penguatan diantaranya adalah :
JJ. Hasibuan mendefinisikan memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu  siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.
Moh Uzer Usman menerangkan arti keterampilan memberi penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Atau penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut”.
Made Pidarta menyebutkan bahwa keterampilan memberi penguatan adalah “Penguatan terhadap individu-individu sehingga dia konsisten dengan tingkah lakunya yang sudah baik serta meningkatkannya menjadi lebih baik”.
 A. Mursal dan H.M. Taher menjelaskan bahwa keterampilan memberi penguatan adalah “Suatu alat pendidikan yang diberikan kepada murid sebagai imbalan terhadap prestasi belajar yang dicapai”.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa keterampilan memberi penguatan merupakan suatu alat pendidikan yang menyenangkan berupa pujian, hadiah dan tanda penghargaan yang bertujuan untuk memperkuat tingkah laku anak didik yang sudah baik, sukses dalam belajar serta berprestasi yang diberikan sebagai imbalan atas prestasinya. Sehingga, prestasi atau tingkah laku yang baik itu dapat dipertahankan dan ditingkatkan serta akan berulang di masa yang akan datang.
Pujian melalui kata-kata atau memberikan respon positif terhadap perilaku yang telah ditunjukkan oleh seseorang disebut dengan “penguatan”. Dengan demikian yang dimaksud dengan penguatan (reinforcement) pada dasarnya adalah “suatu respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan baik, yang dapat memacu terulangnya perbuatan baik tersebut” Dalam pengertian yang lain dikemukakan oleh Wina Sanjaya, bahwa keterampilan dasar penguatan (reinforcement) adalah “Segala bentuk respon yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik atas perbuatan atau respon siswa”

B.     TUJUAN
Tujuan dari Reinforcement skill ini adalah untuk memperjelas atau memperkuat tingkah laku anak didik yang sudah baik, sukses dalam belajar serta berprestasi yang diberikan sebagai imbalan atas prestasinya. Sehingga, prestasi atau tingkah laku yang baik itu dapat dipertahankan dan ditingkatkan serta akan berulang di masa yang akan datang.
Dari pengertian keterampilan penguatan (reinforcement) yang telah disampaikan di atas, secara substantif memiliki kesamaan terutama dilihat dari beberapa unsur sebagai berikut:
1. Suatu respon; yaitu respon atau tanggapan yang diberikan atau ditujukan kepada seseorang (siswa) untuk memberikan apresiasi sekaligus sebagai informasi yang terkait dengan perilaku atau kinerja yang telah ditunjukkannya.
2. Modifikasi tingkah laku; modifikasi tingkah laku yaitu terkait dengan bentuk atau jenis respon yang diberikan sebagai bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa.
3. Dorongan atau koreksi; melalui pemberian penguatan dalam bentuk respon apapun harus ditujukan pada upaya memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya (akademik maupun non akademik).

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN REINFORCEMENT SKILL
Reinforcement adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang betujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi siswa atas jawaban atau perbuatannya sebagai suatu motivasi ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengajar.
Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Pemberian hadiah maupun pemberian hukuman merupakan respon seseorang kepada orang lain karena perbuatannya. Pemberian hadiah merupakan respon positif, sedangkan pemberian hukuman merupakan respon negatif. Namun, kedua respon tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mengubah tingkah laku seseorang dari yang kurang positif menjadi positif, atau yang dari positif menjadi lebih positif lagi. Pemberian respon dalam proses interaksi edukatif disebut pemberikan penguatan karena hal tersebut akan membantu sekali dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, pengubahan tingkah laku siswa (behavior modification) dapat melakukan dengan memberikan penguatan.
Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus di kuasai oleh guru karena penguatan yang di berikan kepada siswa akan membangkitkan semangat murid dalam melakukan kegiatan pembelajaran, semangat siswa yang tinggi akan meningkatkan daya tangkab ilmu sehingga nantinya tujuan yang ingin dicapai oleh guru dapat di raih dengan baik. Keterampilan memberikan penguatan sangat dekat dengan motivasi, sehingga di awal ini akan di paparkan mengenai motivasi dan mengapa begitu pentingnya motivasi dalam belajar.
Dalam kaitannya dengan teori keterampilan memberi penguatan (penguatan) dikenal 2 macam penguatan, yaitu :
a)       Keterampilan memberi penguatan positif
Keterampilan memberi penguatan positif diberikan pada respon yang baik atau yang sesuai dengan harapan, misalnya bila siswa mendapat skor yang tinggi ia berhak menerima pujian, hadiah dan tanda penghargaan. Hal ini sebagai penguat atas tingkah laku siswa yang baik agar siswa yang bersangkutan tetap konsisten dengan tindakannya yang sudah baik itu serta frekuensinya berulang dimasa yang akan datang.
b)      Keterampilan memberi penguatan negatif
Bila seorang guru mendapati seseorang yang berbuat tidak baik, tidak perlu memberikan respon yang kurang menyenangkan semisal celaan atau hukuman. Namun untuk membuat anak jera hendaknya para pendidik atau guru menggunakan cara-cara yang dapat menjauhkan anak melakukan perbuatan yang tidak baik dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan serta berbentuk persuasif. Apabila seorang pendidik ingin mencegah anak berbuat buruk lebih baik menggunakan cara dengan membiasakan mereka seolah-olah tidak diperhatikan (metode ta’rudh) bukan dengan cara langsung menegurnya dengan keras atau kasar (metode tasrich). Bahkan mereka sebaliknya diperlakukan dengan kasih sayang, karena dengan demikian anak tidak akan selalu berbuat buruk. Menurut Al-Ghozali sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Futuh, et.al, menegur secara keras akan mengakibatkan rasa takut dan menimbulkan keberanian menyerang orang lain atau melawan serta mendorong timbulnya keinginan untuk tetap melakukan pelanggaran.
 
B. TUJUAN DAN MANFAAT PENGUATAN
Pemberian respon (penguatan) terhadap perilaku belajar siswa, baik melalui kata-kata (verbal) maupun non verbal seperti dengan isyarat-isyarat tertentu, secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap peningkatan proses dan hasil pembelajaran, terutama yaitu terhadap penanaman rasa percaya diri, dan membangkitkan semangat belajar siswa.
Adapun beberapa tujuan dan manfaat konkrit yang akan dirasakan oleh siswa melalui penerapan keterampilan penguatan, antara lain yaitu:
1. Meningkatkan perhatian siswa; Seperti telah disampaikan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa perhatian merupakan kunci yang sangat berharga dalam proses pembelajaran. Perhatian siswa sifatnya tidak menetap, kadang –kadang tinggi, sedang dan rendah. Guru sebagai pengelola pembelajaran memiliki kewajiban profesional untuk selalu membangkitkan perhatian siswa, sehingga pada saat perhatian siswa mengalami penurunan, maka melalui pemberian penguatan yang tepat baik jenis penguatannya, maupun saat atau waktu pemberiannya, maka perhatian siswa diharapkan akan meningkat lagi.
2.  Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa; selain perhatian yang biasa mengalami kondisi pluktuasi (kandang-kadang tinggi, sedang, dan rendah) ialah motivasi. Dalam kaitan ini guru pun memiliki kwajiban yang sama seperti halnya keharusan membangkitkan perhatian, yaitu bagaimana agar motivasi siswa bisa terus terjaga sehingga selalu memiliki semangat yang tinggi untuk belajar.
3. Memudahkan siswa belajar; tugas guru sebagai fasilitator pembelajaran bertujuan untuk memudahkan siswa belajar. Adapun yang dimaksud dengan memudahkan belajar siswa, bukan berarti materinya dipermudah, akan tetapi melalui perannya sebagai fasilitator pembelajaran, guru mampu mengelola lingkungan pembelajaran (sumber pembelajaran) agar berinteraksi dengan siswa secara maksimal sehingga menjadi jalan kemudahan bagi siswa untuk memahami terhadap materi yang sedang dipelajarinya
4.  Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa; kepercayaan diri yang dimiliki oleh setiap siswa merupakan modal dasar yang sangat berharga dalam proses pembelajaran belajar. Sebaliknya perasaan khawatir, ragu-ragu, takut salah, merasa minder dan sifat-sifat lain yang sejenis, sangat tidak baik dimiliki oleh siswa.
5.  Memelihara iklim kelas yang kondusif; suasana kelas yang menyenangkan, aman, dan dinamis, akan mendorong aktivitas belajar siswa lebih maksimal. Melalui penguatan yang dilakukan oleh guru, suasana kelas akan lebih demokratis sehingga siswa akan lebih bebas untuk mengemukakan pendapat, berbuat, mencoba, dan melakukan perbuatan-perbuatan belajar lainnya.

C.     BENTUK / JENIS PENGUATAN
Pada garis besarnya model penguatan dapat dikelompokkan kedalam dua model, yaitu: 1. penguatan verbal dan 2. penguatan non-verbal. Kedua bentuk/jenis penguatan ini memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai instrumen untuk memberikan respon dari guru terhadap respon dari siswa pada saat terjadinya proses pembelajaran.
Perbedaanya terletak pada penerapannya yaitu tergantung pada bentuk respon dari siswa, ada yang cocok dengan penguatan verbal dan ada yang cocok dengan penguatan non-verbal, bahkan mungkin ada yang lebih cocok dengan menggunakan model gabungan penguatan (verbal dan non verbal).
 Adapun jenis-jenis atau bentuk penguatan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Penguatan verbal
Penguatan verbal merupakan respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku atau respon belajar siswa yangdisampaikan melalui bentuk kata-kata/ lisan atau kalimat ucapan (verbal). Penguatan melalui ucapan lisan (verbal) secara teknis lebih mudah dan bisa segera dilaksanakan untuk merespon melalui ucapan terhadap setiap respon siswa.
Misalnya penguatan verbal dalam bentuk :
a. kalimat seperti: kata bagus, baik, luar biasa, ya, betul, tepat, atau mengangkat jempol dan lain sebagainya.
b. penguatan verbal dalam bentuk kalimat seperti: pekerjaanmu rapi sekali, cara anda menyampaikan argumentasi sudah tepat, berpikir anda sudah sistematis, makin lama belajar anda nampak lebih disiplin, kelihatannya anda hadir selalu tepat waktu, atau bentuk-bentuk pujian lain yang sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa.
2.      Penguatan Non-Verbal
Penguatan non verbal sebaliknya dari penguatan verbal, yaitu respon terhadap perilaku belajar (respon) siswa yang dilakukan tidak dengan kata-kata atau ucapan lisan (verbal), melainkan dengan perbuatan atau isyarat-isyarat tertentu yang menunjukkan adanya pertautan dengan perbuatan belajar siswa. Adapun jenis-jenis respon (penguatan) yang digolongkan kedalam penguatan non-verbal antara lain sebagai berikut:
a.       Mimik dan gerakan badan
Mimik muka dan gerakan badan tertentu yang dilakukan oleh guru seperti: mengekspresikan wajah ceria, senyuman, anggukan kepala, mengacungkan ibu jari, tepukan tangan, dan gerakan-gerakan badan lainnya sebagai tanda kepuasan guru terhadap respon siswa.
b.      Gerak mendekati
Gerak mendekati dilakukan guru dengan cara menghampiri siswa, berdiri disamping siswa atau bahkan duduk bersama-sama dengan siswa. Pada saat guru mendekati, siswa merasa diperhatikan sehingga siswa akan merasa senang dan aman.
c.       Sentuhan
Penguatan dalam bentuk sentuhan yaitu dilakukan dengan adanya kontak fisik antara guru dengan siswa secara langsung.

KESIMPULAN

1.      Penguatan (reinforcement) pada dasarnya adalah suatu respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan siswa, yang dapat memacu terulangnya perbuatan baik tersebut.

2.      Penguatan adalah segala bentuk respon yang merupakan bagian darimodifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik atas perbuatan atau respon siswa.

3.      Tujuan dan manfaat penguatan antara lain yaitu:
a.       Meningkatkan perhatian siswa;
b.      Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa
c.       memudahkan siswa belajar
d.      Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa
e.       memelihara iklim kelas yang kondusif.

4.      Bentuk penguatan terdiri dari dua jenis yaitu :
a.       penguatan verbal, yaitu penguatan melalui kata-kata atau ucapan secara lisan.
b.      penguatan non-verbal, yaitu penguatan melalui perbuatan atau isyarat-isyarat tertentu yang menunjukkan adanya pertautan dengan perbuatan belajar siswa

5.      Prinsip penguatan antara lain yaitu:
a.       Kehangatan dan keantusiasan
b.      Kebermaknaan.
c.       menghilangkan kebiasaan penguatan yang negatif.





2 comments:

  1. Bgus.. singkat dan jlas..Referensi nya dri mna mas

    ReplyDelete
  2. Bgus.. singkat dan jlas..Referensi nya dri mna mas

    ReplyDelete

Semoga Bermanfaat bagi pembaca sekalia.. .

Lailahaillallah.. Muhammadurrasulullah..

Lailahaillallah.. Muhammadurrasulullah..

SLIDER WIDGET